Buatlah sebuah cerpen singkat yang menceritakan tentang: keluarga sederhana yang hidup dengan kekurangan yang terdiri atas Ayah Ibu dan 1 anak gadisnya ceritany
B. Indonesia
wulanvolta
Pertanyaan
Buatlah sebuah cerpen singkat yang menceritakan tentang:
keluarga sederhana yang hidup dengan kekurangan yang terdiri atas Ayah Ibu dan 1 anak gadisnya
ceritanya anak tersebut suka dibully di sekolahnya karena pekerjaan ayahnya yaitu pemulung sedangkan ibunya sakit-sakitan
konfliknya nanti ayahnya akan meninggal dan ibunya sembuh kemudian anak tersebut lulus SMA dan menjadi seorang dokter yang sukses
- tamat
ps: mohon bantuannya ya bantuan kalian sangat membantu untuk saya mohon dijawab mohon dijawab mohon dijawab
keluarga sederhana yang hidup dengan kekurangan yang terdiri atas Ayah Ibu dan 1 anak gadisnya
ceritanya anak tersebut suka dibully di sekolahnya karena pekerjaan ayahnya yaitu pemulung sedangkan ibunya sakit-sakitan
konfliknya nanti ayahnya akan meninggal dan ibunya sembuh kemudian anak tersebut lulus SMA dan menjadi seorang dokter yang sukses
- tamat
ps: mohon bantuannya ya bantuan kalian sangat membantu untuk saya mohon dijawab mohon dijawab mohon dijawab
1 Jawaban
-
1. Jawaban michaeldije
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga yang berkekurangan. Keluarga ini terdiri dari seorang Ayah, seorang Ibu, dan seorang gadis. Sang Ayah bekerja sebagai pemulung, sang gadis yang bernama Sari adalah seorang siswi SMA, sementara sang Ibu hanya di rumah karena sang Ibu sakit-sakitan.
Setiap di sekolah, Sari selalu diejek-ejek oleh teman-teman sekelasnya karena pekerjaan Ayahnya yang dianggap hina. Tak kuat menahan semuanya itu, akhirnya ia meluapkan segala emosinya kepada seorang teman dekatnya yang bernama Dian.
"Aku tak kuat lagi dengan semua ejekan ini. Aku malu!" ungkap Sari kesal. Dian menjawab, "Sari, kamu tak perlu kesal dengan itu. Biarlah anjing menggonggong. Kamu juga tidak perlu malu dengan pekerjaan Ayahmu. Toh ya Ayah kamu punya pekerjaan yang halal."
Mendengar perkataan Dian, Sari semakin kesal. Akhirnya, Sari meninggalkan Dian sendirian. Dian terkejut dan segera mengejar Sari namun terlambat karena Sari berlari terlalu cepat.
Waktunya pulang sekolah tiba. Sari tidak melihat Ayahnya menjempunya. Karena menanggung malu yang cukup besar, akhirnya dia nekat untuk pulang sendiri ke rumah dengan berjalan kaki.
Kurang lebih 15 menit setelah Sari pergi pulang sendiri dari sekolah, Ayahnya datang di sekolah dengan pakaian yang compang-camping untuk menjemput Sari. Namun, Ayahnya tidak menemukan Sari. Ayahnya mencoba untuk bertanya kepada beberapa teman Sari namun mereka tidak tahu di mana Sari berada. Akhirnya, sang Ayah memutuskan untuk pergi dan mencari Sari di jalanan yang menuju ke rumahnya.
Setelah sekian lama mencari, sang Ayah menemukan Sari sedang berjalan sendirian untuk pulang. Sang Ayah terkejut dan langsung memeluk Sari. Namun, Sari merasa terganggu dengan pelukan Ayahnya.
"Apa sih!" Teriak Sari. "Anak kesayangan Ayah kok marah-marah sama Ayah? Ada apa, nak?" Tanya Ayah. Kemudian, Sari langsung menyentak Ayahnya, "Aku malu punya ayah seperti Ayah!"
Setelah menyentak Ayahnya, Sari langsung berlari menjauhi Ayahnya. Sang Ayah juga langsung mengejar anaknya. Sementara anaknya berlari dengan cepat, sang Ayah terengah-engah dan asma sang Ayah kambuh. Karena terlalu terengah-engah, sang Ayah jatuh pingsan. Saat itu jalanan sepi sehingga tidak ada yang melihat dan menolong sang Ayah. Setelah sekian lama sang Ayah tergeletak di jalan, akhirnya nyawa sang Ayah tidak tertolong.
Sementara di rumah, Sari ditanya oleh sang Ibu, "Ayah mana nak?" Sari menjawab dengan kesal, "Ya tidak tahu, Bu!"
Perasaan sang Ibu mulai bergejolak saat mendengar perkataan anaknya. Sang Ibu mengatakan dengan tegas, "Ada apa dengan Ayah nak? Jawab!" Sari menjawab, "Aku tidak tahu, Bu. Tidak tahu!" Sang Ibu terus menekan anaknya, "Ayah mana nak? Ayah mana?!" Karena terdesak, Sari menjawab, "Tadi aku tinggalkan Ayah sendirian, bu." Ibu terkejut tak main. Sang Ibu berkata, "Di mana kamu meninggalkan Ayahmu? Cepat ayo pergi!" Sari berkata, "Tapi kan Ibu masih sakit," Ibu menyentak Sari, "Sudah, jangan banyak omong kamu! Ayo cepat pergi!"
Singkat cerita mereka pergi ke tempat di mana Sari meninggalkan Ayahnya dan menemukan Ayahnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Sang Ibu menangis tak karuan. Sari pun merasa menyesal karena telah meninggalkan Ayahnya sendirian. Sari tidak mengira kalau kejadiannya sampai separah ini. Singkat cerita sang Ayah dikebumikan di sebuah kuburan dekat kampung tempat tinggal mereka.
Malam hari tiba. Sari diberi mimpi yang cukup mencengangkan. Sari memimpikan kalau ia sedang bertemu Ayahnya. Dalam mimpinya, Sari langsung bertekuk lutut dan meminta beribu-ribu maaf kepada Ayahnya.
"Ayah maafkan kamu nak. Tapi, ada satu yang Ayah minta ke kamu," sang Ayah berkata. Kemudian Sari bertanya, "Apa itu, Yah?" Sang Ayah menjawab, "Ibumu kan sakit-sakitan, kamu jadilah seorang dokter agar kamu dapat mengobati Ibumu sendiri. Apa kamu sanggup?" Sari menjawab, "Sanggup, Yah."
Setelah bermimpi tentang hal itu, Sari langsung terbangun. Setelah itu Sari beraktivitas seperti biasa.
Tiga tahun kemudian, Sari lulus dari SMA dan langsung memilih jurusan kedokteran di kuliahnya sesuai dengan pesan Ayahnya 3 tahun lalu melalui mimpi agar dapat menyembuhkan Ibunya sendiri. Namun, mujizat terjadi. Ibunya tiba-tiba saja sehat saat sang Ibu terbangun dari tidurnya. Sungguh ajaib.
Usut punya usut, ternyata pada saat malam harinya sang Ibu memimpikan sang Ayah yang meninggal 3 tahun yang lalu. Dalam mimpi sang Ibu, sang Ayah hanya mengatakan, "Anak kita Ayah suruh untuk menjadi dokter. Kamu cepat sembuh ya." Setelah itu, sang Ibu bangun dan akhirnya sembuh.
Setelah beberapa tahun Sari menempuh pendidikannya di bidang kedokteran, akhirnya Sari lulus dan diwisuda. Ibunya sangat bangga. Singkat cerita, Sari bekerja di sebuah rumah sakit ternama dan menjadi dokter yang sukses sehingga dapat mencukupi kebutuhan Ibu dan dirinya sendiri.
- - -
semoga membantu