Wirausaha

Pertanyaan

apa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan nila?

1 Jawaban

  • Jawaban:

    1. Pemilihan benih Nila.
    2. Kolam.
    3. Penebaran benih Ikan Nila.
    4. Cara pemeliharaan Ikan Nila.
    5. Pengelolaan air kolam.
    6. Makanan.
    7. Hama dan Penyakit
    8. Dan Panen.

    Penjelasan:

    Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan ikan nila, antara lain adalah sebagai berikut.

    1. Pemilihan Benih Nila

    Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya nila. Untuk hasil maksimal, Anda harus menggunakan benih ikan jantan. Karena pertumbuhan nila jantan lebih cepat 40% dari nila betina.

    2. Mempersiapkan kolam

    Budidaya ikan nila dapat menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung hingga kolam air payau. Dari jenis kolam ini, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya rendah. Untuk memulai budidaya nila di kolam, perlu menyiapkan langkah-langkah untuk pengolahan tanah. Mulai dari pengeringan, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga irigasi. Berikut langkah-langkahnya:

    • Langkah pertama adalah mengeringkan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan pengeringan. Pengeringan biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung pada kondisi cuaca. Biasanya, pengeringan sudah cukup jika permukaan tanah terlihat retak, tetapi tidak sampai membatu. Saat menginjaknya masih menyisakan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
    • Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dibajak dengan kedalaman sekitar 10 cm. Kerikil, Sampah dan kotoran lainnya dibuang dari dalam dasar kolam. Buang juga lumpur berwarna hitam dan berbau tidak sedap, umumnya berasal dari sisa makanan yang tidak habis.
    • Kolam yang telah digunakan biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Meskipun kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila berada pada kisaran 7-8. Untuk menetralisir, lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis kalsifikasi disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg / ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg / ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton / ha. Jeruk nipis diaduk rata. Cobalah untuk memasukkan kapur ke tanah sedalam 10 cm. Kemudian biarkan selama 2-3 hari.
    • Setelah itu, lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Jenisnya bisa pupuk kandang dan kompos. Pemberian pupuk organik berfungsi untuk membuat tanah subur. Volumenya 1-2 ton/ hektar. Pupuk diberikan secara rata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, jika dianggap perlu dapat ditambahkan pupuk kimia dalam bentuk urea 50-70 kg / ha dan TSP 25-30 kg / ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan adalah untuk memberikan nutrisi bagi mikroorganisme dan hewan yang ada di lingkungan tambak. Sehingga hewan atau tumbuhan bisa dijadikan makanan alami untuk ikan.
    • Langkah selanjutnya, kolam itu dibanjiri air. Penyiraman dilakukan secara bertahap. Pertama, tiriskan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberi kesempatan pada ganggag atau organisme akuatik lainnya untuk tumbuh. Setelah itu isi genangan hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.

    3. Penebaran Benih Ikan Nila

    Kolam yang telah diisi air dengan sedalam 60 - 75 cm siap disebarkan dengan biji nila. Persediaan tebar padat untuk nila sebanyak 15-30 ekor/m². Dengan asumsi, ukuran benih adalah 10-20 gram / ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram / ekor.

    4. Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila

    Setelah semua persiapan dilakukan dan benih telah ditaburkan ke dalam kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan sampai usia panen. Tiga hal terpenting dalam memelihara budidaya nila adalah pengelolaan air, pemberian makan, dan pengendalian hama.

    5. Pengelolaan air

    Untuk pertumbuhan maksimum budidaya ikan nila, pantau kualitas air tambak. Parameter penentu kualitas air adalah kadar oksigen dan pH air. Dapat juga dipantau kadar CO2, NH3 dan H2S jika memungkinkan.

    6. Makanan

    Manajemen pakan sangat penting dalam pertanian nila. Biaya pakan adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya nila. Berikan makanan dalam bentuk pelet dengan kandungan protein 20-30%. Ikan nila membutuhkan makanan sebanyak 3% dari berat badan setiap hari. Pemberian pakan bisa dikerjakan pada sore hari dan pagi.

    7. Pengendalian hama dan penyakit

    Ikan nila adalah ikan yang kuat. Dalam situasi normal, nila tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Tetapi jika budidaya nila telah dilakukan secara intensif dan dalam jumlah besar, risiko serangan penyakit harus diwaspadai. Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, terutama untuk penyakit infeksi. Media transmisi biasanya melewati air. Sehingga bisa mencapai satu atau lebih area tambak. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan baca hama dan penyakit nila.

    8. Panen nila

    Waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila mulai dari penaburan benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran nila untuk pasar domestik berkisar antara 300-500 gram / ekor. Untuk memelihara nila dari ukuran 10-20 gram hingga 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

Pertanyaan Lainnya