Sifat takabur yang tidak dapat dipilih oleh pancaindra adalah
B. Arab
hakimputra312
Pertanyaan
Sifat takabur yang tidak dapat dipilih oleh pancaindra adalah
1 Jawaban
-
1. Jawaban maharani242
Manusia diciptakan oleh Allah swt. dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada manusia yang pandai, ada yang bodoh, ada yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kaya, ada yang miskin, dan sebagainya. Atas segala karunia Allah swt. tersebut, kita hendaknya selalu bersyukur. Janganlah kita merasa lebih baik, lebih pandai, lebih kaya dari orang lain. Sifat yang merasa lebih ini apabila kita biarkan akan membuat kita terjebak dalam penyakit takabur. Dalam bab ini kita akan membahas tentang semua hal yang berkaitan dengan salah satu penyakit jiwa tersebut.
1. Pengertian dan Macam Takabur
Takabur berasal dari kata bahasa Arabtakabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri. Secara istilah Takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain. Takabur semakna dengan ta’azum, yakni menampakkan keagungan dan kebesarannya, merasa agung dan besar dibandingkan orang lain. Takabur juga berarti menolak kebanaran dan meremehkan orang lain (HR. Muslim). Banyak hal yang menyebabkan orang menjadi sombong, di antaranya dalam hal ilmu pengetahuan, amal dan ibadah, nasab (keturunan), kecantikan, harta kekayaan, dan kekuatan. Takabur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Takabur termasuk sifat tercela dan harus dihindari. Firman Allah swt.:

Artinya:
”Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (Q.S. An-Nahl/16:29).
Takabur dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Takabur kepada Allah swt.
Yang dimaksud dengan takabur kepada Allah Swt. adalah keadaan seseorang yang tidak mengakui dan menerima serta melaksanakan kebenaran yang datang dari Allah swt., seperti perintah salat, zakat, dan amal ibadah lainnya.
2. Takabur kepada Rasulullah saw.
Takabur kepada Rasulullah saw. terlihat apabila seseorang tidak mau menaati atau mengikuti apa yang telah disunahkan Nabi Muhammad saw., seperti tata cara salat yang baik, dan bergaul dengan ramah.
3. Takabur kepada sesama manusia karena merasa mempunyai kelebihan, seperti kekayaan, ilmu, amal, nasab (keturunan), kecantikan, kedudukan, keluarga, dan keahlian.
Di samping itu takabur dapat juga dibagi dalam dua macam yaitu takabur batini dan takabur zahiri. Takabur batini artinya sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara fisik. Adapun takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat secara langsung dengan pancaindra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Misanya riya’, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Firman Allah sebagai berikut.

Artinya:
“ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman/31:8).

Artinya:
“… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S. An-Nisa/4: 36).
2. Contoh-contoh Perilaku Takabur
Raja Fir’aun, ia adalah raja yang takabur. Karena ketakaburannya, Fir’aun berani mengatakan ia adalah Tuhan yang paling besar. Yang mampu membuat orang lain menjadi apa saja, mematikan atau menghidupkannya. Tetapi, akhirnya Fir’aun mati tenggelam di laut merah. Hal ini menunjukkan bahwa Fir’aun itu lemah dan tidak memunyai kekuatan apapun termasuk tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.