Sejarah

Pertanyaan

1. sejarah berdirinya kerajaan ternate?
2. perkembangan kerajaan ternate?
3. raja - raja yang ada di kerajaan ternate?
4. keayaannya kerajaan ternate?
5. prestasi kerajaan ternate?
6. kemunduran kerajaan ternate?

1 Jawaban

  • 1.Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya.
    2.Tahun 1257 Momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai kolano (raja) pertama dengan gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272). Kerajaan Gapi berpusat di kampung Ternate, yang dalam perkembangan selanjutnya semakin besar dan ramai sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai Gam Lamo atau kampung besar (belakangan orang menyebut Gam Lamo dengan Gamalama). Semakin besar dan populernya Kota Ternate, sehingga kemudian orang lebih suka mengatakan kerajaan Ternate daripada kerajaan Gapi. Di bawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, Ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah pulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar di bagian timur Indonesia khususnya Maluku.
    3.Baab Mashur Malamo 1257 - 1277
    Jamin Qadrat 1277 - 1284
    Komala Abu Said 1284 - 1298
    Bakuku (Kalabata) 1298 - 1304
    Ngara Malamo (Komala) 1304 - 1317
    Patsaranga Malamo 1317 - 1322
    Cili Aiya (Sidang Arif Malamo) 1322 - 1331
    Panji Malamo 1331 - 1332
    Syah Alam 1332 - 1343
    Tulu Malamo 1343 - 1347
    Kie Mabiji (Abu Hayat I) 1347 - 1350
    Ngolo Macahaya 1350 - 1357
    Momole 1357 - 1359
    Gapi Malamo I 1359 - 1372
    Gapi Baguna I 1372 - 1377
    Komala Pulu 1377 - 1432
    Marhum (Gapi Baguna II) 1432 - 1486
    Zainal Abidin 1486 - 1500
    Sultan Bayanullah 1500 - 1522
    Hidayatullah 1522 - 1529
    Abu Hayat II 1529 - 1533
    Tabariji 1533 - 1534
    Khairun Jamil 1535 - 1570
    Babullah Datu Syah 1570 - 1583
    Said Barakat Syah 1583 - 1606
    Mudaffar Syah I 1607 - 1627
    Hamzah 1627 - 1648
    Mandarsyah 1648 - 1650 (masa pertama)
    Manila 1650 - 1655
    Mandarsyah 1655 - 1675 (masa kedua)
    Sibori 1675 - 1689
    Said Fatahullah 1689 - 1714
    Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin 1714 - 1751
    Ayan Syah 1751 - 1754
    Syah Mardan 1755 - 1763
    Jalaluddin 1763 - 1774
    Harunsyah 1774 - 1781
    Achral 1781 - 1796
    Muhammad Yasin 1796 - 1801
    Muhammad Ali 1807 - 1821
    Muhammad Sarmoli 1821 - 1823
    Muhammad Zain 1823 - 1859
    Muhammad Arsyad 1859 - 1876
    Ayanhar 1879 - 1900
    Muhammad Ilham (Kolano Ara Rimoi) 1900 - 1902
    Haji Muhammad Usman Syah 1902 - 1915
    Iskandar Muhammad Jabir Syah 1929 - 1975
    Haji Mudaffar Syah (Mudaffar Syah II) 1975 – 2015[8]
    4.kaya akan rempah-rempah
    5.Tak ingin menjadi Malaka kedua, sultan Khairun mengobarkan perang pengusiran Portugal. Kedudukan Portugal kala itu sudah sangat kuat, selain memiliki benteng dan kantong kekuatan di seluruh Maluku mereka juga memiliki sekutu–sekutu suku pribumi yang bisa dikerahkan untuk menghadang Ternate. Dengan adanya Aceh dan Demak yang terus mengancam kedudukan Portugal di Malaka, Portugal di Maluku kesulitan mendapat bala bantuan hingga terpaksa memohon damai kepada Sultan Khairun. Secara licik gubernur Portugal, Lopez de Mesquita mengundang Sultan Khairun ke meja perundingan dan akhirnya dengan kejam membunuh sultan yang datang tanpa pengawalnya.

    Pembunuhan Sultan Khairun semakin mendorong rakyat Ternate untuk menyingkirkan Portugal, bahkan seluruh Maluku kini mendukung kepemimpinan dan perjuangan Sultan Baabullah (1570-1583), pos-pos Portugal di seluruh Maluku dan wilayah timur Indonesia digempur. Setelah peperangan selama 5 tahun, akhirnya Portugal meninggalkan Maluku untuk selamanya pada tahun 1575. Di bawah pimpinan Sultan Baabullah, Ternate mencapai puncak kejayaan, wilayah membentang dari Sulawesi Utara dan Tengah di bagian barat hingga Kepulauan Marshall di bagian timur, dari Filipina Selatan di bagian utara hingga kepulauan Nusa Tenggara di bagian selatan.

    Sultan Baabullah dijuluki penguasa 72 pulau yang semuanya berpenghuni hingga menjadikan Kesultanan Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur, di samping Aceh dan Demak yang menguasai wilayah barat dan tengah Nusantara kala itu. Periode keemasaan tiga kesultanan ini selama abad 14 dan 15 entah sengaja atau tidak dikesampingkan dalam sejarah bangsa ini padahal mereka adalah pilar pertama yang membendung kolonialisme Barat.
    6Sepeninggal Sultan Baabullah, Ternate mulai melemah, Kerajaan Spanyol yang telah bersatu dengan Portugal pada tahun 1580 mencoba menguasai kembali Maluku dengan menyerang Ternate. Dengan kekuatan baru Spanyol memperkuat kedudukannya di Filipina, Ternate pun menjalin aliansi dengan Mindanao untuk menghalau Spanyol namun gagal, bahkan Sultan Said Barakati berhasil ditawan Spanyol dan dibuang ke Manila.

    Kekalahan demi kekalahan yang diderita memaksa Ternate meminta bantuan Belanda pada tahun 1603. Ternate akhirnya berhasil menahan Spanyol namun dengan imbalan yang amat mahal.

Pertanyaan Lainnya